Bermula pada Tahun Pelajaran 2010/2011, SMA Negeri 1 Sinjai Barat ( sekarang UPT SMA Negeri 6 Sinjai) mengalami peningkatan jumlah pendaftar siswa baru, bahkan pada saat itu sekitar kurang lebih 60 siswa tidak bisa tertampung lagi di sekolah yang terletak di ibu kota kecamatan Sinjai Barat yaitu SMA Negeri 1 Sinjai Barat.
Banyaknya siswa yang tidak tertampung terutama siswa yang
berasal dari Desa Arabika, Bontosalama, Botolempangan , Barania dan Gunung
Perak, membuat Kepala sekolah (Drs. Muhtar), komite sekolah bersama Orang tua
dan guru pada saat itu mengadakan rapat mendadak. Hasil rapat kemudian
memperoleh jalan keluar yaitu untuk mengadakan kelas darurat sebanyak 2 rombel
dan saat itu semua peserta didik dibebankan membayar sumbangan pembangunan
kelas darurat Rp 300.000 / siswa. Namun karena pada saat itu gencar gencarnya
dilaksanakan pendidikan gratis maka pemerintah Kabupaten Sinjai terutama Dinas Pendidikan
Kabupaten Sinjai melarang segala bentuk pungutan apapun dari siswa. Hal ini
kemudian membuat para stake holder SMA Negeri 1 Sinjai Barat Kembali melakukan
rapat untuk menemukan solusi terbaik. Hasil rapat kemudian menghasilkan
keputusan bahwa kelas darurat akan ditempatkan pada salah satu Gedung yang ada
di SDN 97 Arabika.
Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung pada tahun
pelajaran 2010/2011 secara penuh dilakasanakan di ruang pertemuan SDN 97
Arabika dengan menempatkan 2 (dua) kelas, yaitu kelas X/D dan kelas X/E. Semua
kegiatan organisasi juga dilaksanakan di tempat tersebut, seperti kegiatan OSIS.
Pada Tahun Pelajaran 2011/2012, dibuka kembali pendaftaranan
siswa baru dengan menerima 2 rombongan belajar (rombel). Akan tetapi masalah
baru Kembali muncul. Di SMA Negeri 1 Sinjai Barat Kembali kekurangan ruang
kelas untuk menampung peserta didik yang akan masuk, begitu juga kelas yang
tersedia di SDN 97 Arabika tidak mencukupi. Sehingga jalan yang ditempuh adalah
dengan membuat dua kelas tambahan di Balai Desa Arabika. Pelaksanaan Masa
Orientasi Siswa (MOS) juga sempat dilaksanakan di sana (Balai Desa Arabika dan
Lapangan Martadi). Akan tetapi, ruang Balai Desa Arabika tersebut batal
digunakan karena kurang efektif dalam proses belajar mengajar. Sehingga
digunakanlah ruang perpustakan SDN 97 Arabika sebagai ruang belajar. Hal ini
membuat pada saat itu sudah ada 4 (empat) kelas darurat di SD N 97 Arabika,
yaitu kelas X/D, X/E, XI IPA 2, dan XI IPS 3.
Pada Tahun Pelajaran 2012/2013 , peserta didik yang naik ke
kelas XII dipindahkan ruang belajarnya ke Sekolah Induk SMA Negeri 1 Sinjai
Barat. Namun pada saat pendafatarn siswa baru ternyata jumlah pendaftar semakin
meningkat dan ruang kelas yang ada di kelas jauh SDN 97 Arabika tidak mampu
lagi untuk menampung, dan juga ruang perpustakaan sudah tidak dapat digunakan
lagi. Sehingga dibukalah kembali kelas jauh dari kelas jauhnya SDN 97 Arabika, yaitu
di balai Desa Arabika sebanyak 2 kelas.
Sekitar 1 (satu) pekan pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah
yang diadakan di Balai Desa. pada saat itu, pengawas satuan pendidikan datang
untuk memonitoring pelasanaan PLS di Sekolah induk dan menyempatkan diri untuk
singgah di kelas jauh. Berdasarkan hasil kunjungan ini, pengawas mengatakan
bahwa sangat tidak efektif proses belajar mengajar jika ada ruang kelas ada di
SDN 97 Arabika dan ada di Balai Desa. Proses mengontrol siswa sangat susah
dilakukan. Oleh karena itu, koordinator kelas jauh pada saat itu, Ansar, S.Pd.
menitipkan pesan dan harapan kepada pengawas agar dibangunkan sekolah juga di
Desa Arabika ini.
Akhirnya, di penghujung tahun 2012 tepatnya Tanggal 12
November 2012 berdirilah sekolah yang sangat cantik dan kokoh di Desa Arabika
dengan nama SMA Negeri 2 Sinjai Barat. Pada Bulan April 2013, memasuki penilain
tengah semester, siswa yang berada dikelas jauh dipindahkan di sekolah baru
ini. Kemudian pada tahun pelajaran 2013/2014 untuk pertama kalinya, SMA Negeri
2 Sinjai Barat menerima Siswa baru dalam.
Pada Tahun 2015 pertama kalinya menamatkan siswa sebagai Alumni pertama dengan
nilai akreditasi sekolah pada saat itu 77 (B). Tahun 2013 – 2017 selaku kepala
sekolah pertama SMA Negeri 2 Sinjai Barat yaitu Bapak Drs. A. Arifuddin, kemudian
dilanjutkan oleh Bapak Drs. Muhammad Aris dari tahun 2017 – sekarang. Peralihan
nama sekolah SMA Negeri 2 Sinjai Barat menjadi SMA Negeri 14 Sinjai Pada Tahun
2017 setelah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengambil alih satuan Pendidikan
menengah atas.